Kamis, 05 September 2013

Petualangan di Goa Sriti dan Sungai Oya

Rabu, 4 September 2013 ketika pagi menjelang, kami segera beranjak dari kamar kos masing-masing. Saat itu jam menunjukkan pukul 08.30 WIB, dan aku baru bangun . Saat bangun pun terasa sangat bersemangat, karena malam sebelumnya aku dan teman-teman kos ku sudah mempunyai sebuah rencana lliburan untuk hari ini, yaitu susur goa ke Goa Pindul. Tidak ingin bernasib malang seperti planning-planning sebelumnya yang selalu gagal terlaksana, maka pagi itu Satrio langsung bergegas mengumpul kan massa, siapa saja yang akan ikut dalam trip ini. Singkat cerita, akhirnya terkumpullah 7 orang yang akan mengikuti trip ini yaitu Satrio , Dwik, Jawek, Rulfie, Angga, Mas Dika dan Aku.
Siang harinya, pukul 12.15 WIB seusai shalat dzuhur, kami langsung bersiap-siap berangkat menuju Goa Pindul yang berada di desa Bejiharjo, Gunung Kidul. Usul punya usul, ternyata dari kita semua yang ikut trip ini,belum pernah ada yang pergi kesana.Tapi, itu bukanlah halangan serius yang menghalangi niat kami untuk kesana. Saat diperjalanan,ketika itu kami sudah sampai di Playen, dan hendak bertanya kepada orang yang sedang duduk dipinggir jalan. Dan ternyata orang itu adalah tour guide wisata gunung kidul, dan bersedia mengantarkan kami sampai ke lokasi tujuan, tanpa membayar sepeserpun. Ternyata memang sudah ada bentuk kerjasama antara obyek wisata disana, dengan  para warga untuk jadi “tour guide” bagi wisatawan yang belum tahu pasti lokasi Goa Pindul itu berada. Tanpa berlama-lama, orang tadi langsung segera melaju dengan motornya, dan kami segera mengikutinya dari belakang.
Perjalanan yang kami tempuh menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam dan kami sampai disana pukul 13.50 WIB . Tanpa menunggu berlama-lama, langsung saja kami menuju ke sekretariatan untuk mendapatkan sedikit penjelasan mengenai obyek wisata apa saja yang ada dari pengelola disana. Setelah berdiskusi, akhirnya kami memilih 2 lokasi dari 3 yang ditawarkan, yaitu Susur Goa Sriti dan Sungai Oya, sedangkan tujuan utama yang sudah kami rencanakan sebelumnya yaitu Goa Pindul, dengan terpaksa kami tunda dulu untuk trip selanjutnya. Segera kami mengumpulkan uang untuk dibayarkan ke loket untuk  masuk ke obyek wisata yang sudah kami pilih.
Selesai membeli tiket masuk, kami segera mengisi tenaga terlebih dahulu. Yap, warung padang di depan kesekretariatan adalah tujuannya, setelah itu kami langsung segera menuju destinasi pertama yaitu Goa Sriti yang kemudian dilanjutkan ke sungai Oya. Owh iya hampir lupa, di trip yang kami lakukan ini, ditemani oleh seorang pemandu yang sudah disediakan dari pengelola obyek wisata tersebut. Sebelum memulai susur goa, kami harus menggunakan peralatan seperti pelampung, sepatu dan helm yang sudah di sediakan untuk keselamatan kami saat kegiatan susur menyusur dimulai.
Di Goa Sriti kami diajak melihat keindahan dari goa tersebut, pemandu kami yang bernama mas Kantono menjelaskan tentang goa Sriti. Goa Sriti Panjangnya sekitar 200 meter. Banyak terdapat batuan goa yang menyerupai bentuk hewan, ada yang berbentuk kepala badak, ada batuan yang berbentuk orang yang sedang bertapa, dan ada juga mitos batu kejantanan, hahaha emang aneh-aneh tapi itulah sisi menarik dari goa Sriti. Di goa ini juga masih terdapat stalaktit yang masih hidup, dan kami hanya diperbolehkan memegang bagian samping saja, tidak boleh memegang ujungnya, karena kata mas Kantono kalau dipegang ujungnya dapat mempengaruhi pertumbuhan dari stalaktit tadi. Di Goa ini, kata mas Kantono airnya memang tidak begitu dalam, yang paling dalam hanya sekitar 2 meter itu pun hanya di satu tempat saja.
Goa Sriti selesai kami susuri sekitar 30 menit, kemudian kami bergegas menuju Sungai Oya. Untuk sampai kesana, kami diantar menggunakan mobil bak terbuka dan juga ban yang sudah disediakan untuk kami menyusuri sungai Oya. Sekitar 15 menit perjalanan, akhirnya kami sampai juga  di Sungai Oya, segera kami turun dari mobil, dan membawa ban yang sudah disediakan. Di Sungai Oya, mas Kantono menjelaskan bahwa kedalaman sungai Oya sampai 7-8 meter. Disini kami diajak menyusuri sungai Oya sepanjang 1 km. Disini kami tidak hanya menggunakan ban saja, kita juga bisa berenang, dan juga melompat dari tempat yang biasa digunakan para pengunjung, seperti dari jembatan yang tingginya sekitar 4 meter, dan yang tertinggi 7,5 meter. Kamipun tidak mau menyia-nyiakan untuk mencoba itu semuanya, mulai dari yang 4 meter sampai yang 7,5 meter kami semua mencoba, kecuali satu orang, yaitu Dwik, karena memang dia belum berani untuk ikut lompat saat itu.
Sensasi yang benar-benar berkesan adalah yang 7,5 meter. Memang pada awalnya sangat menakutkan, namun, karena melihat teman-teman yang lain seperti Satrio, Angga, Jawe, mas Dika dan Rulfie yang berani melompat, mau tidak mau aku juga harus mencobanya. Apalagi ada cewek yang bilang “ayo mas lompat, wah cupu nih, cupu-cupu”. Wah karena sudah lama diatas, dan tingal sendirian, maka aku mau nggak mau harus memberanikan diri untuk melompat meskipun sangat takut saat itu. Dan tiba-tiba Burrrrrrrr…. Akhirnya aku terjun juga, haha perasaan lega, bahagia dan juga sedikit sakit, karena saat terjun tangan ku membuka, sehingga telapak tangan terasa panas karena terkena terjun tadi.
Setelah terjun kami kembali melanjutkan perjalanan untuk menyusuri sungai Oya kembali. Saat menyusuri sungai Oya kami disuguhi pemandangan yang luar biasa indahnya. Batuan yang berjejer disepanjang tepian sungai dengan aneka bentuknya ,  warga yang sedang berlalu lalang dikebun dan sawah dan juga banyak anak-anak yang sedang “mandi di kali” , benar-benar suasana yang membuat hati tenang dan perasaan menjadi tentram.
Tidak terasa, trek sepanjang 1 km selesai kami susuri, dan kemudian bergegas naik ke tepi sungai, karena disana kami di jemput oleh mobil yang mengantarkan kami kembali menuju ke sekretariatan tadi. Pukul 17.00 WIB kami segera bersih-bersih diri, dan sekaligus berpamitan kepada pihak pengelola sana untuk kembali lagi ke kos kami.
Berikut ada beberapa kenangan saat susur goa Sriti dan sungai Oya kemarin.
persiapan perjalanan menuju goa Sriti

didepan pintu masuk goa Sriti

dari kiri ke kanan : Satrio, mas Dika, Jawek, Dwik, Aku, Angga, dan Rulfie

sebelah kiri atas : itu ada stalaktit yang masih hidup (batuan bagian atas yang terlihat basah) 

kiri ke kanan : Satrio, Aku, Rulfie, dan Mas Dika

Batu yang dipegang--> Batu Kejantanan

bagian goa Sriti yang paling dalam (sekitar 2 meter)

bagian goa Sriti yang paling dalam (sekitar 2 meter)

@goa Sriti

batuan yang menyerupai kepala badak kalau dilihat dari sebelah samping

@goa Sriti

Menuju akhir dari goa Sriti

Foto di pintu keluar goa Sriti

Foto di pintu keluar goa Sriti

persiapan menuju sungai Oya 

sponsor kita -->JKT 48

Posisi start menyusuri sungai Oya


Gk Sengaja dapat Ikan 

Narsis di tepi sungai Oya

Bosan pakai Ban, kita pun berenang @sungai Oya

Rulfie  Melompat dari jembatan setinggi 4 meter sungai Oya

Satrio Aji Handoyo

Angga Brilian Wibisono

Aku saat mencoba melompat

Jawek 

Mas Dika

inilah lompatan tertinggi @sungai Oya sekitar 7,5 meter

Terima kasih goa Sriti dan Sungai Oya, atas keindahan alam yang sudah diberikan


Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang sudah memberi kemudahan dalam kunjungan di Goa Sriti dan Sungai Oya ini. Semoga dilain kesempatan bisa berkunjung kembali ketempat ini.

Budget :
Tiket masuk Goa Sriti  Rp 20.000,-
Tiket masuk Sungai Oya Rp 35.000,-
Sewa loker @ Rp 1.000,-
Parkir motor @ Rp 2.000,-

Rabu, 24 Juli 2013

KSDH PUNYA ACARA #1 "Upgrading PH Forestation"

Salam Semut Merah !!!

Kenapa Semut Merah ??? 
Semut Merah adalah nama kabinet di kepengurusan forestation tahun 2013/2014, dimana kabinet ini diketuai oleh saudara Irvan Adi Nugraha. Di edisi kali ini aku ingin bercerita mengenai salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Forestation yaitu Upgrading Pengurus Harian. Acara ini sendiri diselenggarakan oleh salah satu departemen yang ada di Forestation yaitu departemen PSDM. Tujuan diadakannya upgrading PH sendiri untuk lebih mengakrabkan lagi, karena forestation berbeda dengan BSO yang ada di kehutanan yang berorientasi sebagai organisasi untuk menyelesaikan proker-proker yang ada, dan setelah itu semua selesai dilakukan maka selesai begitu saja, tetapi forestation berorientasi sebagai sebuah keluarga, sehingga akan selalu ada keberlangsungan hubungan, meski proker-proker yang ada sudah selesai dilakukan. Selain itu, tujuan lainnya yaitu untuk meningkatkan (meng-upgrade) skill masing-masing mahasiswa konservasi.

Acara ini dilaksanakan di kediaman saudara Hanif (Kadept Jangkers eksternal) selama dua hari (sabtu-minggu) tanggal 7-8 juni 2013. Acara ini sendiri menurut jadwal akan dilaksanakan sehabis magrib namun dengan terpaksa harus mundur satu jam, karena sebagian besar dari kami baru sampai disana sehabis isya sekitar pukul 19.30 WIB. Selang beberapa waktu kemudian dilanjutkan dengan sarasehan dan juga evaluasi dari masing-masing departemen.

Dalam sarasehan ini, mengundang dua kakak angkatan atas yaitu mbak Dayu (KSDH 2009) dan juga mas Yunan (KSDH 2008) untuk ‘lungguh’ bareng dan berbagi pengalaman dengan kami. Mbak Dayu menjelaskan mengenai apa itu forestation, dan hal yang berkaitan dengan keorganisasian. Dan mas Yunan lebih banyak menanyakan mengenai apa itu forestation, bagaimana awal mula forestation terbentuk. Dalam sarasehan ini, mbak Dayu juga memberikan suatu trik kepada kami agar bisa maksimal di forestation ini, yaitu :

1. Pakai skala prioritas

Kita diharapkan bisa membuat skala prioritas, antara kuliah dan organisasi. Jangan sampai kuliah menjadi terbengkalai, gara-gara terlalu asyik dengan organisasi yang diikuti. Usahakan kuliah tetap berjalan lancar seiring dengan kegiatan di organisasi yang di ikuti. Buatlah jadwal, agar kegiatan yang dilakukan dapat terpantau, sehingga akan lebih efisien dan efektif dalam memanfaatkan waktu yang dimiliki.

2. Berusaha menyukai bidang masing-masing.

Untuk ikut organisasi semua orang bisa, namun dengan sendirinya seleksi alam akan terjadi, dan ini berkaitan dengan keseriusan dengan organisasi yang diikuti. Maksudnya adalah eksistensi kita didalam suatu organissasi yang diikuti akan diuji dengan berbagai kegiatan atau acara yang diadakan oleh organisasi tersebut dan juga keterlibatan kita dalam kegiatan tersebut. Jika kita memang benar-benar enjoy dan senang dengan aktivitas di organisasi tersebut, maka kita akan tetap bertahan dan justru dapat mengambil banyak manfaat dari kegiatan di organisasi yang kita ikuti, sebaliknya jika kita merasa tertekan dan tidak nyaman dengan organisasi yang kita ikuti maka endingnya hanya ada keterpaksaan yang dialami, dan kita tidak bisa maksimal dengan organisasi tersebut. Dan kemungkinan terburuk adalah kita perlahan-lahan tidak aktif dan lama-kelamaan akan keluar dari organisasi tersebut. Padahal diawal keorganisasian yang diikuti, biasanya kita sudah ditanya komitmennya dalam keorganisaian tersebut. 

Didalam berorganisasi biasanya kita dibagi kedalam beberapa departemen yang ada, seperti sekretaris, PSDM, Jaringan dan Kerjasama, Pengembangan Kompetensi, dan lain-lain. Maka usahakan untuk menyukai keberadaan kamu di tiap departemen yang diikuti , hal ini berkaitan dengan eksistensi kita pada nantinya.

3. Buat timeline acara biar acaranya tidak berantakan dan bertabrakan.

Tujuan dari timeline adalah agar kegiatan yang akan kita lakukan dapat terjadwal dengan baik dan rapi, sehingga terhindar dari bentrokkan jadwal, selain itu juga dapat menjadi pengingat kita, ketika kita sudah membuat janji pada tanggal tertentu kemudian kita menulisnya ditimeline, sehingga kejadian lupa dapat teratasi.

4. Harus sering kumpul.

Dalam berorganisasi pasti kita sudah tidak asing lagi dengan kata “kumpul” . benar, langgeng/ harmonisnya hubungan dalam suatu organisasi dapat diukur dengan intensitas kita berkumpul. Dalam berkumpul kita tidak harus melulu membahas proker yang dimiliki, kita dapat sekedar berbagi cerita, Tanya kabar maupun untuk menjaga keakraban masing-masing anggota. Kuncinya hanyalah kita harus sering kumpul, agar nantinya secara perlahan untuk mengumpulkan anggota mengikuti rapat, tidak terlalu sulit, karena masing-masing individu sudah sadar dengan pentingnya rapat yang akan diadakan. Dalam kumpul juga tidak harus terlalu serius, usahakan situasi yang nyaman dan santai bukan situasi yang terlalu tegang, dengan begitu maka secara perlahan akan mengakrabkan kita sekaligus menjalin hubungn kekeluargaan diantara kita. 

5. Diakhir kegiatan yang dilakukan, usahakan buat laporan pertanggungjawaban (LPJ) dan evaluasi, paling lambat seminggu sesudah kegiatan berakhir.

Hal ini penting untuk dilakukan, sebagai suatu pertanggungjawaban kita terhadap kegiatan yang baru saja kita lakukan. adanya LPJ ini juga akan mengajarkan kita menjadi orang yang lebih amanah, jujur, dan lebih teliti.

6. Jangan malu bertanya pada kakak angkatan mengenai organisasi atau apapun.

Ada pepatah menyatakan, “malu bertanya, sesat dijalan”. Hal ini juga berlaku dalam family di forestation ini. Terkadang kita harus jujur, memang kita sungkan jika mau bertanya kepada kakak angkatan, entah karena malu karena dibilang sok akrab, atau juga bisa dibilang “modus”, tapi kita harus mengakuinya kalau untuk sekedar bertanya atau ngobrol dengan kakak angkatan itu bukanlah hal yang mudah. Sehingga, jika kejadian seperti ini berlarut-larut maka lama-kelamaan akan membuat gap (jarak) antara kita dengan angkatan diatas kita. Padahal para senior sendiri sudah menyatakan kalau mereka sangat terbuka dengan adik angkatannya, jika ada hal yang membingungkan bisa langsung ditanyakan kepada mereka atau mereka juga mau kumpul dan berdiskusi dengan kita meski hanya sebatas obrolan ringan saja. 

Maka dari itu, alangkah baiknya jika kita mulai bersosialisasi dengan angkatan diatas kita, tidak ada ruginya kita melakukan itu semua, justru hal seperti ini sangat bermanfaat untuk dilakukan, meski manfaat tersebut belum tentu dapat kita rasakan langsung saat kita memulai interaksi tersebut dengan kakak angkatan .

7. Pikirkan tujuan dari program masing-masing dan indikator keberhasilan.

Dan hal terpenting lainnya yang harus diperhatikan adalah mengenai tujuan dari program yang dilakukan dan mengukur nya dengan berbagai indikator, sebagai pengukur apakah program-program yang telah dilakukan itu berhasil atau belum, jika belum maka dapat dicarikan solusinya bersama-sama.


Setelah sarasehan selesai dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi masing-masing departemen, mengenai bagaimana kinerjanya dalam beberapa bulan ini. Evaluasi ini selesai pada pukul 01.00 WIB, kemudian kami semua melanjutkan dengan beristirahat .Kemudian pagi harinya, sekitar pukul 09.30 WIB kami semua bergegas menuju ke kolam pemancingan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah Hanif, untuk refreshing. Setelah kegiatan mancing memancing selesai dilakukan , kemudian kami semua bergegas kembali menuju rumah Hanif untuk berpamitan dan berterima kasih kepada keluarganya karena sudah bersedia menyediakan tempatnya untuk digunakan dalam kegiatan ini. Kemudian siang harinya kami semua kembali menuju kos maupun rumah masing-masing.

Last quote : " Harus lihat posisi dan dimana kamu berada, jangan anggap semua tempat sama, karena orang yang bijak selalu mempertimbangkan sesuatu sampai pada hal yang paling detail "

Sabtu, 13 Juli 2013

Dunia Mahasiswa Kehutanan UGM dan Isu Moratorium

Fakultas Kehutanan UGM adalah fakultas kehutanan tertua yang ada di Indonesia. Orang luar yang begitu mendengar kata kehutanan ,biasanya langsung bertanya “wah, udah ke hutan mana aja? Suka naik gunung ya ? ”, dan banyak lagi pertanyaan semacam itu yang aku dengar. Memang , tidak salah dengan apa yang mereka pertanyakan ,karena memang image orang kehutanan adalah yang berkaitan dengan lingkungan dan kegiatan berpetualang. Tapi jangan salah, meskipun kita mempelajari hal yang berkaitan dengan alam, namun banyak mahasiswa juga tidak tertutup akan dunia lain. Banyak mahasiswa mengikuti berbagai kegiatan yang bisa dibilang tidak ada sangkut pautnya dengan dunia kehutanan, seperti group paduan suara, ikut UKM Gamabunta , dan lain sebagainya. Hal inilah yang menjadi semacam sanggahan bahwa mahasiswa kehutanan itu tidak monoton berkaitan dengan hal-hal yang itu-itu saja, tetapi lebih bervariasi dan lebih berwarna. 

Di Fakultas Kehutanan , sejak awal penerimaan siswa baru, para calon mahasiswa sudah dilatih tentang apa itu korsa dan bagaimana menjadi rimbawan yang benar-benar peduli pada nusa dan bangsa. KORSA atau komando satu rasa adalah salah satu elemen penting yang menjadi senjata utama dalam menyatukan mahasiswa kehutanan. Korsa dimaknai sebagai suatu panggilan jiwa bagi para rimbawan. Korsa dapat diilustrasikan ketika satu sakit, maka semua akan ikut merasakan sakit dan ikut membantu, ketika satu orang senang, maka kesenangan tersebut tidak hanya dinikmati sendiri, melainkan juga berbagi dengan orang lain sehingga semua juga ikut merasakan kesenangan itu. Kata korsa sendiri sering terlihat dalam baliho atau banner saat team kehutanan berlaga dalam berbagai cabang olahraga. Kata korsa sering dipakai oleh Kapak Rimba dalam membela team kehutanan saat bertanding. Kapak rimba adalah supporter elit yang ada dikehutanan. Keberadaan kapak rimba di dunia persuporteran di Universitas Gadjah Mada tidak bisa dipandang sebelah mata, karena kapak rimba sudah berdiri sejak tahun 1990-an dan terkenal dengan kekompakannya. 

Aktivitas mahasiswa kehutanan yang sangat bervariasi mulai di bidang akademik, kegiatan ekstra kulikuler, dan juga suporteran saat team kehutanan bertanding. Aktivitas rutin tadi yang biasa dilakukan mahasiswa kehutanan dikampus dapat penulis kriteriakan dalam 4 hal yaitu kura-kura, kuak-kuak, kupang-kupang, dan kulap-kulap. 4 kriteria inilah yang menurut penulis menjadi cerminan dari mahasiswa fakultas kehutanan.

1. Kura-kura

Kura-kura adalah singkatan dari kuliah dan rapat. Dua gambaran ini adalah mahasiswa yang biasanya aktif di dalam organisasi sehingga dia kekampus itu kalau nggak kuliah ya rapat. Mahasiswa yang seperti ini banyak dijumpai di fakultas kehutanan. Penulis pernah mewawancara salah satu mahasiswa kura-kura, dan alasannya adalah mereka ingin memanfaatkan waktu luang mereka. Alasan tersebut menurut pribadi penulis tidaklah 100% tepat, karena untuk memanfaatkan waktu luang mereka banyak aktivitas yang lebih bermanfaat untuk dilakukan, seperti membaca buku, jurnal, dan mengikuti kegiatan UKM seperti pencak silat, karate dan sebagainya untuk mengisi waktu luang mereka.

2. Kuak-kuak

Kuak atau dikenal dengan kuliah dan aksi. Ini biasanya dilakukan oleh rimbawan yang aktif diorganisasi di tingkat universitas. Mereka yang tidak sepaham dan setuju dengan keputusan yang ada baik itu keputusan di tingkat fakultas, universitas, bahkan kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat, maka kita dapat melihat aksi mahasiswa yang turun langsung di jalan. Kegiatan seperti ini tidak salah selama tidak merugikan hal lain yang lebih penting seperti belajar saat jam kuliah dimulai, karena terkadang mahasiswa keasikan dengan aksi yang dilakukan hingga lupa waktu. jadi setiap ada aksi mahasiswa tersebut ikut. Hal inilah yang ditakutkan, mengapa ? karena jika mahasiswa dalam melakukan aksi hanya ikut-ikutan saja, tanpa tahu alasan aksi itu untuk mengkritisi kebijakan apa atau siapa saja yang berkaitan dalam aksi tersebut, maka mahasiswa tersebut hanya akan “membuang waktu” nya dengan percuma, ibarat kata mahasiswa tadi itu sudah kehilangan waktu dan tenaga dengan percuma, eh ternyata dia tidak tahu tentang aksi yagn dilakukannya. 

3. Kupang-kupang

Kupang adalah istilah untuk mahasiswa yang selalu “kuliah-pulang”. Biasanya mahasiswa yang seperti ini ia susah untuk bersosialisasi di kampus, atau mahasiswa tersebut memang malas untuk “berlama-lama” di kampus. Sehingga, saat jam kuliah sudah selesai maka mahasiswa tadi akan langsung pulang menuju kos atau rumah masing-masing. Dari beberapa mahasiswa ‘‘kupang-kupang’’ yang penulis wawancara, alasannya yaitu karena ingin menikmati suasana dikos, karena dikos ia akan lebih leluasa untuk mengisi waktu luangnya dengan bermain game, atau untuk beristirahat (tidur). 

4. Kulap-kulap

Kulap adalah singkatan dari kuliah dan laporan. Untuk mahasiswa kehutanan dua hal ini tidak dapat dipisahkan dari rutinitas sehari-hari, terlebih untuk mahasiswa awal-awal semester yang biasanya baru mulai beradaptasi dari kebiasaan belajar selama di SMA dengan saat kuliah. Laporan menjadi momokyang sangat menakutkan sekaligus membosankan bagi mahasiswa yang sudah sering melaluinya. Laporan menjadi sesuatu yang menakutkan, hal itu biasanya dirasakan oleh mahasiswa semester awal, karena masih dalam proses adaptasi dengan “dunia baru” , namun laporan juga menjadi hal yang membosankan bagi mahasiswa yang sudah semester 3 ke atas, Karena harus melakukan kegiatan yang berulang-ulang yaitu “menulis laporan”. Apalagi pada praktikum tertentu, laporan tersebut haruslah ditulis tangan secara utuh (mulai dari judul sampai daftar pustaka). 

Mekipun banyak mahasiswa seperti kura-kura, kuak-kuak, kulap-kulap maupun kupang-kupang, namun terkait dengan isu kehutanan yang belakangan ini semakin menyedot perhatian publik , mahasiswa tersebut mau dikumpulkan dalam sebuah forum diskusi untuk membahas terkait bagaimana penyelesaian isu-isu yang ada. Isu tentang moratorium menjadi topik pembicaraan di berbagai kalangan belakangan ini, apakah moratorium yang sudah dua tahun belakangan dilaksanakan akan diteruskan atau tidak. 

Moratorium adalah pemberhentian ijin sementara dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan hutan dalam batas waktu yang ditentukan. moratorium itu sebenarnya ada dua yaitu moratorium logging dan moratorium ijin. Moratorium logging terkait mengenai pemberhentian ijin seluruh kegiatan pemanenan dihentikan sementara, sedangkan moratorium ijin berkaitan tentang perijinan pembukaan kawasan untuk kegiatan yang biasa dilakukan oleh stakeholder yang terkait seperti HTI yang melakukan pembukaan lahan di lahan gambut. Kegiatan logging sendiri secara formal hanya boleh dilakukan di hutan produksi saja, namun pada kenyataannya terkadang kegiatan logging juga dilakukan pada kawasan dihutan lindung ataupun konservasi yang notabennya tidak boleh dilakukan kegiatan pemanenan dalam bentuk apapun, karena fungsi dua kawasan ini sudah ditetapkan sebagai kawasan penyangga hutan yang tidak boleh ada kegiatan apapun terjadi dikawasan tersebut.

Moratorium adalah sebuah kata yang seksi , dimana kata moratorium ini sendiri memiliki suatu makna yang membuat hati menjadi resah dan galau. Yang menjadi keresahan dan kegalauan hati karena, awal musabab adanya moratorium ini sebenarnya berkaitan dengan adanya perubahan iklim (climate change) yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan kehutanan. Terjadinya climate change adalah sebagai akibat dari berbagai kegiatan industri yang dilakukan oleh Negara maju. Perubahan iklim yang terjadi pada awalnya adalah permasalahan bagi mereka Negara maju yang melakukan berbagai kegiatan industri, bukan Negara berkembang, tetapi pada kenyataannya dengan adanya moratorium, seakan-akan membuat kita (redà kehutanan) menjadi faktor sentral terhadap permasalahan climate change ini, dan dengan kaitan tersebut secara otomatis pemilik hutan yang kebanyakan adalah Negara berkembang menjadi terlibat, dan inilah yang menjadi dilema besar dan kegalauan Negara berkembang, karena masalah climate change adalah permasalahan mereka (redà Negara maju) dan emisi-emisi yang dikeluarkan dari berbagai aktivitas industri mereka , bukan kita

Moratorium ini juga berkaitan dengan isu kehutanan yang lain yaitu mengenai REDD. REDD atau Reduced Emision of forest Deforestation dan Degradation membahas mengenai degradasi dan deforestasi hutan akibat pengelolaan yng tidak tepat, sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan pada hutan dan penurunan kualitas hutan. REDD selain membahas tentang kerusakan dan penurunan kualias hutan, juga membahas mengenai isu Climate Change. Sumbangan emisi didunia yaitu sebesar 50 % dari total emisi dunia disumbangkan oleh Negara maju yang tergabung dalam G8, yaitu U.K., Inggris, Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Prancis, Kanada, dan Jerman. Dan emisi yang telah mereka keluarkan (karbon yang ada di atmosfer) itu bertahan sampai 100 tahun di atmosfer, jadi bayangkan saja jika setiap hari, bulan, dan tahunnya mereka mengeluarkan banyak emisi maka atmosfer bumi akan penuh dengan kandungan karbon.

Asal mula tercetusnya ide dilakukannya moratorium diawali dengan adanya suatu pertemuan di Jepang yang menghasilkan suatu protokol yang disebut dengan protokol Kyoto. Protokol ini berisi mengenai aturan untuk seluruh Negara didunia harus melakukan grativikasi mengenai jumlah emisi yang dikeluarkan setiap tahunnya. Salah satu pasal hasil keputusan yang ada didalam protocol Kyoto berbunyi, “Negara-negara maju diberi mandat untuk menurunkan emisinya sebesar 5 % dari emisi pada tahun 1990, dan untuk Negara berkembang tidak dimandatkan”. Pada awalnya seperti itu, namun adanya keberatan dari Negara-negara maju maka akhirnya Negara berkembang seperti Indonesia jadi terlibat. Negara maju akan merasa sangat merugi jika benar-benar melakukan seperti apa yang ada didalam isi protocol tersebut.

Terlaksananya moratorium di Indonesia ini juga karena sebelumnya salah satu negara maju (Norwegia) melakukan sebuah perhitungan ekonomis , yaitu jika Norwegia benar-benar menurunkan emisi sesuai dengan isi dari protokol kyoto (emisi sebesar 5 %) , maka kerugian bagi Negara tersebut sebesar 20 milyar dollar, dan untuk menyiasatinya Norwegia melakukan pendekatan kepada salah satu negara berkembang yaitu indonesia, dan sebagai bentuk pengikat dari kerjasama tersebut, norwegia bersedia memberi kompensasi kepada indonesia untuk melakukan moratorium dengan memberi bantuan sebesar 1 milyar dollar, dan Indonesia bersedia untuk melakukan moratorium. Hasilnya, Moratorium sudah berlangsung selama 2 tahun (mulai tahun 2011-2013), tetapi janji dari norwegia untu memberi bantuan tersebut belum cair juga .karena norwegia beralasan bahwa moratorium yang dilakukan belum sepenuhnya berjalan. memang dari Inpress juga disebutkan kalau moratorium yang dilakukan belum disemua tempat masih terbatas di beberapa tempat saja seperti dihutan alam dan lahan gambut.

Dari diskusi antarmahasiswa di kehutanan dan juga dengan salah satu dosen kehutanan yang bekerja di International Union of Forestry Research Organization (IUFRO) , Dr. Ahmad Maryudi sepakat untuk menjadikan moratorium itu merupakan suatu jawaban untuk mengurangi laju deforestasi hutan yang terjadi di indonesia ini, jika moratorium ini benar-benar dijalankan dengan benar maka akan membantu sekali terutama dalam penurunan emisi, apalagi jika tidak ada pengecualian seperti yang ada pada Inpres no. 6 tahun 2013. Namun, hasil moratorium yang sudah pemerintah lakukan selama dua tahun ini, kita juga tidak boleh hanya mengkritik dan mengkritik saja, kita juga harus memberi penghargaan kepada pemerintah atas usahanya untuk mau melakukan moratorium ini.



Jumat, 14 Juni 2013

Training Kepenulisan : Straight News (Berita Langsung )

Kali ini aku ingin berbagi  mengenai ilmu kepenulisan yang baru saja aku dapat dari Training kepenulisan yang diadakan oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM pada hari Kamis, 13 Juni 2013 pukul 14.00 sampai dengan 18.15 WIB @Auditorium Fakultas Kehutanan UGM. Dalam training ini salah satunya mempelajari mengenai tulisan straight news (berita langsung).

Straight news atau berita langsung adalah sesuatu yang fresh saat peristiwa itu terjadi, kemudian rentetan peristiwa tersebut di tulis dalam formula 5W + 1H dan ditulis sesuai dengan fakta yang ada dilapangan tanpa ada pengurangan sedikitpun. Straight news ini memiliki sifat yaitu beritanya lebih cepat basi bila dibandingkan dengan tulisan lain seperti feature, opini dan tulisan ilmiah , karena Straight news sifatnya bagus untuk dibaca saat peristiwa tersebut baru terjadi dan jika peristiwa yang terjadi sudah lama maka ketertarikan untuk dibaca menjadi berkurang.

Sebelum menulis straight news, ada dua hal penting yang harus kita perhatikan yaitu bagaimana kita harus menentukan angle (sudut pandang) dan fokus berita yang mau kita tulis. Hal ini sangat berkaitan terhadap suatu berita yang kita angkat atau tulis pada nantinya. Dalam menentukan angle atau sudut pandang tersebut tidaklah sulit namun kita harus kritis dalam menentukan angle tersebut, sehingga harapannya fokus yang akan diperdalam nanti menjadi suatu pokok bahasan yang menarik. Sebagai ilustrasi : Terjadinya bencana Angin ribut di UGM, maka angle yang bisa kita pilih dalam penulisan straight news terkait peristiwa tadi adalah dampak yang diakibatkan oleh angin ribut tersebut. Setelah angle kita tentukan, maka kita akan bisa langsung berfokus pada angle tersebut, semisal dampak tersebut menyebabkan kerugian material maupun kejiwaan (trauma).

Perlu diketahui juga bahwa straight news memiliki dua fungsi yaitu fungsi informatif dan hiburan. Ada beberapa berita yang memang tujuan utama penulisannya untuk memberikan informasi kepada pembaca berita, namun terkadang berita yang ditulis juga hanya bertujuan sebagai sarana hiburan semata. Sebagai contoh adalah berita tentang pemilu 2014 dan skandal Eyang Subur. Berita tentang pemilu 2014 ini termasuk dalam berita yang informatif, Karen tujuan utamanya member informasi kepada masyarakat luas terkait npemilu yang akan berlangsung pada 2014 . sedangkan skandal Eyang Subur termasuk dalam berita yang sifatnya hanya hiburan bagi kalangan tertentu saja yang memang menganggap dengan adanya peliputan maupun penayangan eyang subur tersebut menghibur . Berita semacam ini biasanya lebih dikenal dengan Gosip. Meskipun gosip ini bisa dikatakan sebuah berita karena mengandung informasi namun informasi tersebut juga perlu dipertanyakan dalam hal ini maksudnya adalah penting ataukah tidak skandal Eyang Subur ini diketahui publik . dan bila dalam dunia jurnalistik, gossip tidak dapat dikatakan termasuk dalam media kepenulisan dan jurnalistik

Didalam penulisan straight news ada 7 karakteristik yang perlu kita ketahui yaitu :

1. Aktualitas

Maksudnya adalah berita yang didapat langsung disampaikan saat itu juga. Seperti yang diawal tadi dijelaskan bahwa straight news memiliki sifat “cepat basi”, maka begitu berita diperoleh harus segera disampaikan saat itu juga jangan menunggu beberapa hari baru disampaikan , jika hal tersebut dilakukan berita tersebut akan menjadi semacam berita basi.

2. Urgensi

Berkaitan dengan penting atau tidaknya berita tersebut ditulis.

3. Signifikansi

Memiliki kepentingan/pengaruh yang luas terkait dengan penulisan berita tersebut. Contohnya adalah berita mengenai kenaikan harga BBM, dimana dengan adanya isu mengenai kenaikan harga BBM ini berdampak pada sektor-sektor yang lain.

4. Keunikan

Terkadang berita yang kita tulis juga harus memiliki keunikan tersendiri untuk menarik minat pembaca. Dimana keunikan tersebut adalah sesuatu yang jarang dilakukan dan hanya pada saat tertentu saja. Semisal ada berita tentang ujian SNMPTN tulis, kita dapat menuliskan sisi lain dari ujian tersebut untuk menjadi suatu keunikan ,seperti banyak pedagang kaget yang tumpah ruah saat ujian tersebut dilakukan.

5. Faktual

Mengandung artian bahwa berita yang ditulis berdasarkan fakta yang ada dilapangan, tidak mengada-ada. Selain itu fkta yang ada hendaknya kita tulis secara detail, tanpa ada pengurangan sedikitpun karena jika ada pengurangan fakta dilapangan maka dapat membuat pembaca menjadi multi tafsir terhadap berita yang kita sampaikan.

6. Ketokohan

Terkadang dalam penulisan berita kita juga dapat menyelipkan penulisan mengenai ketokohan. Semisal Jokowi yang sedang melakukan blusukan ke perkampungan kumuh di Jakarta dan dari blusukan itu kita angkat profil Jokowi, dengan keunikan gaya kepemimpinannya yang berbeda dengan tokoh-tokoh pemimpin yang lain.

7. kedekatan.
Kedekatan disini berkaitan dengan siapa yang akan membaca berita yang kita tulis dan ada keterikatan atau kedekatan kepentingan atau tidak dengan berita yang kita sampaikan. Contohnya adalah kita menulis berita tentang Dies Natalis Kehutanan yang ke-51, maka jika tulisan tersebut dibaca oleh alumni dari fakultas kehutanan masih ada sangkut pautnya, namun jika berita tersebut diakses juga oleh tukang becak, maka yang akan menjadi pertanyaan adalah hubungannya si tukang becak dengan membaca berita mengenai Dies Natalis Kehutanan apa, dan apa keuntungan dari tukang becak membaca berita tersebut.

Salah satu elemen penting dalam straight news yang tidak boleh kita lupakan adalah mengenai penulisan judul berita. Terkait dalam penulisan judul dalam straight news ada beberapa hal yang harus dicermati agar kita tidak sembarang memilih judul untuk suatu straight news yang kita tulis, yaitu :

1. Judul harus mewakili isi berita

2. Menarik pembaca

3. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan apa yang diberitakan (langsung to do point) jangan sampai membuat pembaca berimajinasi dengan judul yang di tulis.

Dalam pembuatan berita langsung atau straight news ada beberapa proses yang dapat dilakukan dalam menggali informasi dalam penulisan berita, yaitu :

1. Pengamatan langsung

Jadi untuk mendapatkan informasi dalam penulisan berita kita dapat langsung mengamatinya. Contohnya adalah kemacetan, kita dapat langsung mengamati kemacetan yang terjadi dan kemudian mendeskripsikannya.

2. Wawancara

Selain pengamatan langsung kita juga dapat melakukan wawancara secara langsung dengan narasumber yang terlibat dengan peristiwa tersebut. Dengan melakukan wawancara dengan beberapa narasumber maka kita dapat menguraikan peristiwa yang terjadi.

3. Penggalian data (file, dokumen, dll)

Kita dapat melakukan penggalian dokumen atau data file yang berkaitan dengan berita yang akan kita tulis dimana dengan penggalian data tersebut akan menjadi suatu penguat atau landasan yang kuat terhadap berita yang akan kita tulis.


“Menulis adalah sebuah Proses dan Straight news adalah proses (tahap) awal kita dalam menulis”


Selamat berkarya …..

Jumat, 24 Mei 2013

Moratorium : Kegalauan yang Harus di Putuskan


Kali ini aku ingin bercerita dengan tema tentang moratorium yang tadi aku dapat ilmu ini sewaktu mengikuti  diskusi KLC (KMMH Learning Center). Diskusi KLC ini adalah inisiasi dari salah satu minat/jurusan yang ada di fakultas Kehutanan UGM yaitu Keluarga Manajemen Hutan di Aula Fakultas Kehutanan UGM pukul 16.00-17.35 WIB.  disini aku mau sharing keada temen-temen semua, selamat menikmati....
moratorium itu sebenarnya ada dua yaitu moratorium logging dan moratorium ijin, dari namanya ketahuan kalo moratorium logging itu --> jadi seluruh kegiatan pemanenan dihentikan sementara, sedangkan moratorium ijin itu --> berkaitan tentang perijinan yang biasa dilakukan oleh stakeholder yang terkait seperti HTI yang melakukan pembukaan lahan di lahan gambut. Dan sebagai informasi bahwa kegiatan logging yang secara formal itu sebenarnya hanya di hutan produksi saja, namun pada kenyataannya terkadang juga ada kegiatan logging baik itu dihutan lindung ataupun konservasi yang seperti kita tahu bahwa jika kita lakukan kegiatan logging di dua tempat tersebut (red --> hutan lindung & konservasi) adalah sesuatu yang illegal dan gk boleh dilakukan dan HARAM hukumnya. 

Moratorium menurut pak Maryudi adalah sebuah kata yang seksi , dimana kalau mendengar kata moratorium ini penuh dengan kegalauan hati. Maksudnya gini, kan awal musabab adanya moratorium ini sebenarnya karena adanya climate change yang tidak ada kaitannya dengan kehutanan dan climate change ini kan awalnya menjadi permasalahan bagi mereka Negara maju bukan Negara berkembang, tetapi kok dengan adanya moratorium ini jadi seakan-akan kita (redà kehutanan) menjadi factor sentral terhadap climate change ini, dan dengan kaitan tersebut secara otomatis pemilik hutan yang kebanyakan Negara berkembang menjadi terlibat, dan inilah yang menjadin dilemma besar dan kegalauan, padahal sebelumnya masalah climate change ini kan permasalahan mereka Negara maju dan emisi2 yang mereka keluarkan dari aktivitas industri mereka sendiri, bukan kita. 

Adanya moratorium ini juga berkaitan dengan isu REDD. Apa sih REDD itu? Jadi REDD itu singkatan dari Reduced Emision of forest Deforestation dan Degradation. REDD ini salah satunya yaitu membahas salah satu isu mengenai Climate Change. Climate Changein sendiri terjadi karena dipengaruhi oleh dua factor yaitu bencana alam dan aktivitas manusia. Bencana alam seperti gunung meletus, dan sebagainya, sedangkan aktivitas manusia yang dianggap menyebabkan terjadinya perubahan iklim global dari aktivitas industri yang dilakukan. Dari aktivitas industri yang dilakukan mengeluarkan emisi yang sangat besar terutama dari asap kendaraan dan asap pabrik. 

Didalam kata REDD ada kata deforestation dan juga degradation. Maksud dari kata deforestation itu sendiri yaitu hilangnya suatu hutan secara permanen, misalnya adalah adanya konversi lahan dari hutan menjadi pemukiman atau perkebunan. Sedangkan degradation yaitu mengenai menurunnya kualitas hutan. Sebagai contoh berkurangnya keanekaragaman satwa , yang dulunya ada spesies kukang banyak, sekarang tinggal sedikit. Kan kita juga sering melihat atau mendengar adanya kata-kata REDD dan REDD + . nah untuk REDD itu berfokus pada pengurangan yaitu pengurangan emisi jadi kita berfokus untuk melindungi hutan jangan sampai dilakukan kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan hutan, sedangkan REDD + selain berfokus dalam pengurangan emisi namun juga memperhatikan dalam keberlanjutan. Maksudnya gini jadi di REDD + ini kita diperbolehkan menebang pohon, toh jika kita tidak menebang pohon tersebut, ketika pohon tersebut mati maka emisi yang sebelumnya ada didalam pohon akan dikeluarkan di atmosfer juga, jadi maksud dari REDD + ini ada semacam pemanfaatan, selain nebang kamu juga harus memperhatikan keberlanjutan nya yaitudengan menanam pohon kembali agar emisi yang keluar dapat diserap kembali. 

Sebagai informasi bahwa sumbangan emisi terbanyak didunia yaitu sebesar 50 % dari total emisi dunia disumbangkan oleh mereka yang tergabung dalam G8, yaitu U.K., Inggris, Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Prancis, Kanada, dan Jerman. Dan sebagai informasi bahwa emisi yang telah mereka keluarkan (karbon yang ada di atmosfer) itu bertahan samapi 100 tahun di atmosfer, jadi bayangkan saja jika tiap hari, bulan, tahunnya mereka mengeluarkan banyak emisi maka atmosfer kita akan penuh dengan kandungan karbon. 

Adanya moratorium ini juga diawali dengan adanya suatu pertemuan yang menghasilkan suatu protocol yang disebut dengan protocol Kyoto. Pada dasarnya protocol ini isinya yaitu “ Negara-negara maju diberi mandate untuk menurunkan emisinya sebesar 5 % dari emisi pada tahun 1990, dan untuk Negara berkembang tidak dimandatkan”. Pada awalnya seperti itu , namun adanya keberatan dari Negara-negara maju maka akhirnya Negara berkembang seperti Indonesia jadi terlibat. Negara maju akan merasa sangat merugi jika benar-benar melakukan seperti apa yang ada didalam isi protocol tersebut. 

*** 


Terlaksananya moratorium di Indonesia ini juga karena sebelumnya salah satu negara maju (Norwegia) melakukan sebuah perhitungan ekonomis , yaitu jika iya benar2 menurunkan isi dari protokol kyoto untuk menurunkan emisi sebesar 5 % , maka kerugian bagi negaranya sebesar 20 milyar dollar, dan untuk menyiasatinya ia melakukan pendekatan ke salah satu negara berkembang yaitu indonesia, dan norwey bersedia memberi kompensasi kepada indonesia untuk melakukan moratorium dengan memberi bantuan sebesar 1 milyar dollar, indonesia bersedia untuk melakukan moratorium dan alhasil.....
Moratorium sudah berlangsung selama 2 tahun (mulai tahun 2011-2013), tetapi janji dari norwegia untu memberi bantuan tersebut belum cair juga .karena norwey menilai moratorium yg dilakukan belum sepenuhnya berjalan. memang dari Inpress juga disebutkan kalau moratorium yang dilakukan belum disemua tempat masih terbatas di beberapa tempat saja seperti dihutan alam dan lahan gambut. 

yang jadi pertanyaan moratorium ini mau kita lanjutin atau nggak??

menurut pak maryudi moratorium itu merupakan suatujawaban untuk mengurangi laju deforestasi di indonesia ini, jika moratorium ini benar2 dijalankan dengan benar maka akan membantu sekali terutama dalam penurunan emisi, apalagi jika tidak ada pengecualian, namun hasil moratorium yang sudah pemerintah lakukan selama dua tahun ini kita juga gk boleh hanya mengkritik dan mengkritik saja, kita juga harus memberi penghargaan kepada pemerintah atas usahanya untuk mau melakukan moratorium ini. 


Sumber : Dr. Ahmad Maryudi (dosen FKT yang pernah bekerja dalam International Union of Forestry Research Organization ) dalam Diskusi KLC (KMMH Learning Center) 

Rabu, 22 Mei 2013

6 Cara/Indikator Mengukur Persahabatan


Ngomong-ngomong tentang sahabat… aku rasa semua orang punya sahabat, minimal satu aja…, terkadang tanpa kita sadari atau nggak, yang namanya sahabat itu selalu hadir saat kita dalam suatu masalah. Dan terkadang kita itu menilai “dia” itu sahabat ku atau bukan hanya dalam suatu permasalahan dimana kamu disitu bener-bener butuh seseorang untuk membantumu lepas dari permasalahan itu dan kamu mengharapkan “dia” lah yag mampu memecahkan permasalahan itu. Namun, ketika “dia” yang kamu harapkan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, maka dengan cepat/mudahnya kita berfikiran negative terhadapnya dan berkata dalam hati “ternyata dia bukan sahabatku”. 

Sedangkan sahabat menurut penilaianku adalah sebuah hubungan pertemanan yang sangat dekat atau lebih kepada arah persaudaraan dan dia itu terkadang hadir disaat-saat tak terduga. Terkadang seorang sahabat sendiri lebih dekat daripada keluarga yang kita miliki, sahabat menjadi tempat ngobrol yang asyik, dan kita merasa nyaman untuk ngobrol dengan sahabat disbanding dengan teman biasa. Dan sahabat menurutku sangat susah untuk dideskripsikan dengan pasti, arti penting sahabat menurutku adalah saat kita kumpul bersama itu sangat menyenangkan, dan ketika kita semua jauh (karena liburan yang lama) terkadang kita merasa sepi tanpa ada canda tawa mereka , para sahabat kita. 

Sahabat memang seperti menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kita namun kadang kala sahabat sendiri bisa menjadi musuh buat kita jika kita tidak mampu menjaga hubungan yang baik ini dan semoga saja hal itu tidak pernah terjadi. 

Meskipun waktu terus berjalan tanpa mau berhenti sebentar saja, sahabat itu selalu ada,selalu sama dan selalu punya cerita, meskipun kita sudah tidak sekelas lagi maupun tidak satu SMA lagi. Meskipun di seiring berjalannya waktu, kita akan merasa bahwa sahabat itu sangat pentig dan sangat berpengaruh didalam kehidupan sehari-hari kita. 

Disini aku ingin berbagi informasi mengenai gimana sih criteria dia itu sahabat “yang bener-bener sahabat” atau nggak.dan aku ada 6 indikator untuk mengukur suatu persahabatan. 

1. Kepedulian

Untuk hal yang sederhana dapat kita lakukan dengan menceritakan kisah tentang kehidupanmu , dan kamu amati respons apa yang dia berikan. Respon itu bisa betupa hal positif ataupun tidak. Respon positif disini dia akan menanggapi cerita yang kamu sampaikan dan dia merasa excited dengan cerita yang kamu sampaikan tadi, namun tidak selamanya orang memberikan respon yang positif terhadap ceritamu , terkadang respon yang diberikan itu bisa sangat membuat sakit hati jika kamu mendengarnya. Dan dari situ kamu bisa menilai dia itu peduli nggak sama kamu.

2. Kesetiaan

Kesetiaan disini dapat diukur melalui tingkat kepercayaan dia ke kamu terhadap suatu permasalahan. jika dia benar-benar merasa menjadi sahabat kamu, maka dia akan selalu percaya kepadamu terhadap apa yang kamu lakukan dan dia tidak akan meninggalkanmu ketika kamu sedang menghadapi suatu masalah. Dan ketika mereka sudah percaya sama kamu jangan kamu sia-siakan kepercayaan tersebut. 

3. Kebanggaan

Seorang sahabat akan selalu bangga jika temannya berhasil. Dia akan ikut senang jika temannya berhasil itulah sahabat, dan sahabat merasa senang dan ikut merasa berhasil ketika temannya sukses. 

4. Kejujuran

Seorang teman tidak melulu menyampaikan suatu kabar yang gembira saja kepada sahabatnya, tetapi dia juga harus berani menyampaikan hal-hal yang tidak kamu senangi dan juga bersedia untuk tidak disenangi. Dalam sebuah persahabatan biasanya selalu ada konflik-konflik yang menyelimutinya, dan disitu kita dapat mengetahui dia itu bener-bener sahabat atau nggak dari sikap dia ke kamu dan dari tindakan dia ke kamu. Seorang sahabat disini harus berani jujur, meskipun kejujurannya tersebut tidak selamanya mendapat tanggapan yang positif. 

5. Penghargaan

Penghargaan disini bukan berarti untuk menjadi seorang sahabat harus selalu memberikan hadiah, atau apalah, tetapi penghargaan disini maksudnya adalah sikap yang dia berikan terhadapmu, dia mau menghargai setiap keputusan yang kamu ambil dan selalu mendukung setiap pilihan yang kamu ambil, itulah namanya sahabat. 

6. Pengorbanan

Dan hal terakhir untuk mengetahui dia itu layak untuk masuk dalam kriteria sahabat kamu atau tidak adalah dari pengorbanan yang dilakukan. Seorang teman biasanya mau berkorban meskipun hanya sedikit untuk sahabatnya. 

Dan perlu temen-temen tahu ,persahabatan itu bukan soal status, jenis kelamin, suku, agama ataupun ras. Persahabatan itu lebih tentang soal hati dan kecocokan antara dua individu atau lebih dan bisa saling mengerti satu sama lain serta menghilangkan semua ego yang ada. Agar tercipta indahnya persahabatan di dalam sebuah hubungan pertemanan. Terima kasih kepada sahabat-sahabatku yang sudah mau hadir dalam kehidupanku, teman memang selalu datang dan pergi, tetapi sahabat akan selalu ada di dalam hati…

Ini ada beberapa foto yang menggambarkan indahnya suatu persahabatan....
Sahabat itu...saat jalan bareng
saat nongkrong bareng
Saat kuliah lapangan 
saat teman ulang tahun kita datang...


Saat pengumuman lulus... coret-coret baju
Saat main bareng di Kemuning


Bareng-bareng nongkrong di ruang BK saat SMA
Saat Wisuda SMA bareng....


Selalu bersama 
Tetap kompak meski kita udah di wisuda


merasa bangga dengan apa adanya kita
Selalu kompak didalam maupun luar kelas


Sahabat itu yang terbaik
Susah seneng bareng


Selalu membuat ceria...
Tampil solid

@kemuning, karang anyar
Sahabat itu.. menyatu
Selalu tersenyum...
Lungguh bareng pokok.e... hehe
Dan selalu ada kenangan di setiap perjalanannya

Sahabat, selalu saling mendukung ketika teman-temannya sedang berjuang...
Tetaplah menjadi sahabat, yang selalu erat layaknya lem perekat meski banyak halangan yang menjerat, karena aku yakin kita kuat, dan aku berdoa kita akan selalu menjadi sahabat "dunia akhirat" amiiiinnn