Salam hangat dan tetap semangat !!!
Ternyata sudah lama juga jemariku ini tidak menulis meski hanya sekedar mengisi blog. Rutinitas dan padatnya praktikum serta kambuhnya penyakit "males" ku untuk menulis menjadi alasan kenapa lama aku tidak menulis lagi untuk mengisi blog ini. Dalam postingan ini, adalah sebuah catatan lama, yang aku tulis pada Senin, 6 Januari 2014. Semoga bisa bermanfaat buat yang membaca, dan bisa menjadi pelecut semangat (ku) untuk terus menulis.
"Senjata yang paling hebat bukanlah pedang, senjata api ataupun peralatan tempur yang canggih, tetapi senjata terhebat itu adalah sebuah tulisan, yang senantiasa bisa menjadi pengingat kita terhadap masa lalu, dan pelecut semangat kita untuk menghadapi masa depan"
(Ikhwan, 12 Mei 2014)
Dimulai dari SMP kegiatan
berorganisasi sudah mulai digalakkan yaitu melalui kegiatan OSIS atau Pramuka. Saat
berada di jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi, yaitu perguruan tinggi,
pilihan dalam berorganisasi semakin luas. Tidak lagi berbatas hanya dalam
lingkup Jurusan atau fakultas saja, tetapi bisa juga dalam lingkup universitas,
maupun kegiatan berorganisasi diluar kampus.
Didalam berorganisasi juga tidak
terbatas. Maksudnya adalah tiap individu boleh mengikuti lebih dari satu
organisasi, namun harus tetap bisa fokus dengan organisasi yang diikutinya. Dengan
aktif di setiap organisasi yang diikuti, akan menjadi jembatan pertama dalam
melatih kemampuan kita dalam bersosialisasi dengan orang, mengapa tidak ???
didalam organisasi, kita tidak hanya sendirian, banyak orang yang terlibat didalam
organisasi, selain itu banyak bagian-bagian penting yang tumbuh dan berkembang
secara bersamaan, untuk bahu membahu dalam organisasi tersebut, sebut saja
adanya departemen PSDM, Riset dan
Pengembangan, Jaringan dan Kerjasama, dan banyak departemen yang lainnya, yang
tujuannya sama yaitu berusaha membantu setiap orang yang tergabung didalamnya
untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya.
Tahap awal dengan bergabung dalam
organisasi dapat kita lewati melalui jalur oprec
(open recruitment). Dengan berbagai potensi maupun visi dan misi yang kita miliki, biasanya kita sampaikan dalam
sesi oprec tersebut untuk bisa
bergabung dalam suatu organisasi. Ketika sudah bergabung, terus apa yang harus
dilakukan ? Apa setelah diterima, semangat saat oprec terus berkobar sampai
akhir kepengurusan ? ataukah akan menyerah, ketika ditengah perjalanan ada hal
yang tidak disukai dan tidak sepaham ?.
Pertanyaan tersebut, mungkin ketika
ditanya pada awal kepengurusan suatu organisasi maka akan dijawab dengan
lantang, tegas, tuntas, dan terlihat jelas apa saja yang akan dilakukan ketika
hal-hal yang tidak diinginkan seperti diatas terjadi. Namun percayalah, “jawaban terbaik adalah ketika sang waktu
yang menjawab pertanyaan tersebut”. Itu bukan bualan semata, namun sudah
menjadi semacam realita dikalangan kehidupan berorganisasi.
Organisasi itu bukan hanya
kepandaian yang dibutuhkan, bukan pula kemampuan individual seseorang yang
dianggap handal di suatu bidang tertentu. Namun, didalam organisasi lebih
ditekankan pada kemampuan manajemen sumberdaya manusia yang ada (team work), kemampuan berkomunikasi,
bersosialisasi, dan kepekaan terhadap kondisi lingkungan sekitar, itu adalah
hal yang penting yang perlu dipahami dalam berorganisasi. Selain itu, baru
kemudian kemampuan seseorang dalam berorganisasi terlihat ketika dalam
organisasi tertentu sedang mengadakan event
ataupun sedang dilanda krisis yang butuh pemikiran, rasional dan jiwa
kepemimpinan dari setiap orang yang terlibat dalam organisasi tersebut. Bukan
bermaksud mengarahkan kepada satu sudut pandang saja, namun itulah kenyataan
yang terjadi, dinamika berorganisasi memang sangat menarik untuk terus diikuti.
Dalam berorganisasi tidak dapat
ditebak bagimana ending yang akan terjadi, namun kita dapat mempersiapkan
segala sesuatunya, dan hasilnya baik atau buruk, itu tergantung pada kita
bagaimana menjalankan planning yang
sudah dipersiapkan.
Ada yang bilang kalau sudah
bergabung dalam organisasi kita akan lebih mencurahkan pikiran, tenaga maupun
waktu dalam organisasi yang kita ikuti, dan akhirnya kewajiban kita yang lain
seperti belajar mejadi sering terbengkalai. Ada juga yang bilang, ketika kita
sudah bergabung dalam organisasi kita menjadi lebih terlihat sibuk sendiri dan
waktu untuk orang-orang yang ada disekitar kita (teman, sahabat, ataupun pacar)
menjadi berkurang. Menyikapi pertanyaan tersebut, aku mencoba memberikan
gambaran bahwa dalam berorganisasi itu manfaat yang akan diperoleh jauh lebih
banyak dibanding mudharatnya seperti yang disampaikan dalam dua pendapat
diatas.
Manfaat dalam berorganisasi bisa
kamu dapatkan secara langsung pada waktu itu juga, namun juga dapat menjadi
bekal kamu mengarungi masa depan yang belum kamu ketahui. Bekal pengalaman,
bekal softskill, dan banyak manfaat yang kamu peroleh setelah ikut berorganisasi
untuk bisa kamu gunakan sebagai bekal dimasa depan. Teman baru hingga bonus “pacar”
juga adalah salah satu manfaat yang bisa kamu dapatkan dalam kehidupan
berorganisasi.
Hal yang perlu ditekankan adalah
bagaimana kita memantapkan diri dalam “Manajemen waktu” kita. Manajemen waktu
bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan, namun bukan pula hal yang mustahil
untuk diatasi, kuncinya sendiri menurutku ada lima yaitu niat, kemauan keras,
motivasi, usaha serta doa.
Ketika kita sudah bisa me manage waktu kita, insyaAllah kewajiban yang harus
kita lakukan dan dahulukan seperti menuntut ilmu ataupun kepeduliaan sosial
kita terhadap lingkungan sekitar tidak akan terbengkalai. Indikator dari
keberhasilan kita untuk memanajemen waktu yaitu ketika terjadi keseimbangan
antara kewajiban dan hak yang akan dilakukan.
Untuk bisa mengatur waktu, tidak
dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, namun setidaknya kita mencoba untuk
belajar melakukannya.
“Niat adalah langkah awal yang harus dimantapkan untuk memulai segala
sesuatu hal. Ketika didalam hati sudah memantapkan diri dengan niat, insyaAllah
akan dimudahkan dalam langkah selanjutnya” (Ikhwan, 06 Januari 2014) *Catatanku #1