Ini adalah petualangan
kedua ku bersama teman-teman di Banyuwangi, setelah sebelumnya aku juga pernah
mengunjungi Banyuwangi bersama FSC (Forestry Study Club) dalam acara Kunjungan
Ilmiah. Namun acara kali ini sangatlah berbeda, karena kunjungan ku yang ke
Banyuwangi kali ini adalah untuk membantu salah seorang Dosen dari fakultasku
(red: kehutanan UGM ) dalam kegiatan mengumpulkan data di perkebunan Kalibendo
atau istilah kerennya ya... menginventarisasi tegakan mahoni yang ada
diperbatasan perkebunan Kalibendo. Tujuan dari inventarisasi mahoni ini sendiri
kata pak dosennya adalah sebagai timbal balik atas apa yang sudah diberikan
perkebunan karena telah mengijinkan untuk melakukan penelitian disana, sebagai
ucapan terima kasihnya ,maka pak Dosen memberikan penawaran berupa
inventarisasi mahoni yang ada di sepanjang perbatasan perkebunan seluas 800 ha
dan pihak perkebunan pun mengijinkannya.
Kegiatan inven sendiri
dilakukan 2 gelombang. Gelombang pertama yang datang ada 5 orang , kalo nggak
salah 5 orang terpilih tersebut adalah Amrin, Nesty, Udin, Bowo dan juga mbak
Yani. gelombang pertama melakukan inventarisasi selama 5 hari dan memperoleh
data sebanyak 1300-an phon mahoni. nah.... karena menurut pak Iwan (red:
manajer di perkebunan kalibendo) bahwa ada sekitar 4000-an mahoni yang ada
diperbatasan perkebunan maka kegiatan penginventarisasian pun dilanjutkan
kembali. sebelum cerita berlanjut ke gelombang kedua.., ada beberapa pengalaman
yang sangat berkesan yang dialami oleh teman-teman yang ikut pada gelombang
pertama ini. mulai saja ceritanya. pertama... pacet selalu mencium kulit para
penginven gelombang pertama setiap harinya. Hmmmm, susah emang kalo dibayangin
tapi.. justru itulah serunya yang namanya praktek dilapangan selalu memperoleh
kenangan yang tak terduga dan selalu diingat didalam memori otak kita. kedua,
yang kali ini aku sendiri juga agak shockkkkk mendengarnya. Ternyata.........
udin digendong sama mas Heri !@#$%?! mas Heri itu sendiri adalah utusan dari
pihak perkebunan untuk mendampingi kegiatan inventarisasi yang kami lakukan .
ya..memang alasan udin digendong sampai saat ini aku juga belum bisa
memahaminya, tapi mungkin karena medan yang sulit , sehingga acara
gendong-gendongan pun tidak dapat dielakkan... *lebay.
Lanjut ke
gelombang kedua.
Di gelombang yang kedua
ini diutus 8 orang untuk melanjutkan kegiatan inventarisasi ini. anggota
dari gelombang kedua sendiri terdiri dari Amrin, Nesty, Aku, Yuniar, Arif
Widodo, Arif Wijayanto, Siti dan juga Satrio. Gelombang kedua berangkat dari jogjakarta
lewat stasiun Lempuyangan menggunakan kereta api Sri Tanjung pada pukul 07.35
WIB. Jika lancar, perjalanan kereta ke Banyuwangi itu sendiri dapat ditempuh
selama 14 jam, namun rombongan kami kemarin mengalami sedikit gangguan
(red: ngaret ) jadi sampai di stasiun Karang asem (Banyuwangi) jam
23.30 .
Keesokan harinya, kita
langsung diberi briefing sama mas Ahmad ( dia itu senior kita angkatan 2009
yang bertugas ngurusin yang bagian hidrologi ). Dan setelah selesai di beri
pengarahn kami pun langsung menuju ke tempat yang harus kita invent. Singkat cerita
hari pertama kami mendapatkan data hampir 500 pohon, di hari kedua kurang lebih
600 pohon dan di hari ketiga sekitar 200.an , dan jika ditotal dengan gelombang
pertama , total pohon yang berhasil kami invent sekitar 2600-2800 pohon. Jika sebelumnya
menurut pak Iwan ada 4000.an poho itu dikarenakan sapihan dan tiang mungkin
juga dihitung sedangkan kami hanya menginvent yang pohonnya saja. Jadi wajar
kalo data yang kami peroleh tidak sebanyak apa yang telah diutarakan oleh Pak
Iwan. Pengambilan data dilapangan sendiri meliputi pengukuran Dbh, titik
koordinat, lewar tajuk dan tinggi tajuk. Dan alhmdulillah dengan selesainya
pengambilan data ini, maka dapat sedikit membantu meringankan tugas dari dosen.
Pelajaran dari kunjungan
ini adalah
“jangan ukur sesuatu
dengan materi,yang terpenting adalah sebuah pengalaman ”
“tidak ada kata susah
dan berat jika kita melakukannya bersama-sama”