Sabtu, 23 Februari 2013

Inventarisasi Mahoni di Banyuwangi with FSC


Ini adalah petualangan kedua ku bersama teman-teman di Banyuwangi, setelah sebelumnya aku juga pernah mengunjungi Banyuwangi bersama FSC (Forestry Study Club) dalam acara Kunjungan Ilmiah. Namun acara kali ini sangatlah berbeda, karena kunjungan ku yang ke Banyuwangi kali ini adalah untuk membantu salah seorang Dosen dari fakultasku (red: kehutanan UGM ) dalam kegiatan mengumpulkan data di perkebunan Kalibendo atau istilah kerennya ya... menginventarisasi tegakan mahoni yang ada diperbatasan perkebunan Kalibendo. Tujuan dari inventarisasi mahoni ini sendiri kata pak dosennya adalah sebagai timbal balik atas apa yang sudah diberikan perkebunan karena telah mengijinkan untuk melakukan penelitian disana, sebagai ucapan terima kasihnya ,maka pak Dosen memberikan penawaran berupa inventarisasi mahoni yang ada di sepanjang perbatasan perkebunan seluas 800 ha dan pihak perkebunan pun mengijinkannya. 
Kegiatan inven sendiri dilakukan 2 gelombang. Gelombang pertama yang datang ada 5 orang , kalo nggak salah 5 orang terpilih tersebut adalah Amrin, Nesty, Udin, Bowo dan juga mbak Yani. gelombang pertama melakukan inventarisasi selama 5 hari dan memperoleh data sebanyak 1300-an phon mahoni. nah.... karena menurut pak Iwan (red: manajer di perkebunan kalibendo) bahwa ada sekitar 4000-an mahoni yang ada diperbatasan perkebunan maka kegiatan penginventarisasian pun dilanjutkan kembali. sebelum cerita berlanjut ke gelombang kedua.., ada beberapa pengalaman yang sangat berkesan yang dialami oleh teman-teman yang ikut pada gelombang pertama ini. mulai saja ceritanya. pertama... pacet selalu mencium kulit para penginven gelombang pertama setiap harinya. Hmmmm, susah emang kalo dibayangin tapi.. justru itulah serunya yang namanya praktek dilapangan selalu memperoleh kenangan yang tak terduga dan selalu diingat didalam memori otak kita. kedua, yang kali ini aku sendiri juga agak shockkkkk mendengarnya. Ternyata......... udin digendong sama mas Heri !@#$%?! mas Heri itu sendiri adalah utusan dari pihak perkebunan untuk mendampingi kegiatan inventarisasi yang kami lakukan . ya..memang alasan udin digendong sampai saat ini aku juga belum bisa memahaminya, tapi mungkin karena medan yang sulit , sehingga acara gendong-gendongan pun tidak dapat dielakkan... *lebay. 
 Lanjut ke gelombang kedua. 
Di gelombang yang kedua ini diutus 8 orang  untuk melanjutkan kegiatan inventarisasi ini. anggota dari gelombang kedua sendiri terdiri dari Amrin, Nesty, Aku, Yuniar, Arif Widodo, Arif Wijayanto, Siti dan juga Satrio. Gelombang kedua berangkat dari jogjakarta lewat stasiun Lempuyangan menggunakan kereta api Sri Tanjung pada pukul 07.35 WIB. Jika lancar, perjalanan kereta ke Banyuwangi itu sendiri dapat ditempuh selama 14 jam, namun rombongan kami kemarin mengalami sedikit gangguan  (red: ngaret ) jadi sampai di stasiun Karang asem (Banyuwangi) jam 23.30 .
Keesokan harinya, kita langsung diberi briefing sama mas Ahmad ( dia itu senior kita angkatan 2009 yang bertugas ngurusin yang bagian hidrologi ). Dan setelah selesai di beri pengarahn kami pun langsung menuju ke tempat yang harus kita invent. Singkat cerita hari pertama kami mendapatkan data hampir 500 pohon, di hari kedua kurang lebih 600 pohon dan di hari ketiga sekitar 200.an , dan jika ditotal dengan gelombang pertama , total pohon yang berhasil kami invent sekitar 2600-2800 pohon. Jika sebelumnya menurut pak Iwan ada 4000.an poho itu dikarenakan sapihan dan tiang mungkin juga dihitung sedangkan kami hanya menginvent yang pohonnya saja. Jadi wajar kalo data yang kami peroleh tidak sebanyak apa yang telah diutarakan oleh Pak Iwan. Pengambilan data dilapangan sendiri meliputi pengukuran Dbh, titik koordinat, lewar tajuk dan tinggi tajuk. Dan alhmdulillah dengan selesainya pengambilan data ini, maka dapat sedikit membantu meringankan tugas dari dosen.

Pelajaran dari kunjungan ini adalah
“jangan ukur sesuatu dengan materi,yang terpenting adalah sebuah pengalaman ”
“tidak ada kata susah dan berat jika kita melakukannya bersama-sama”